Pihak
Kepolisian di Poso Sulawesi Tengah masih memeriksa 14 orang yang
diamankan petugas karena berada di sekitar lokasi penembakan patroli
Brimob di desa Kalora, Kamis lalu.
POSO, SULAWESI TENGAH — Kepala Kepolisian
Resort Poso AKBP Eko Santoso di Markas Kepolisian Resort Poso, Sabtu
sore (22/12) menyatakan pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap 14
orang warga. Warga ini diamankan dalam kegiatan penyisiran di sekitar
lokasi penembakan di Jalan Trans Sulawesi, Desa Kalora, Kecamatan Poso
Pesisir Utara, Kamis lalu. Penembakan tersebut diakukan oleh sekelompok
orang bersenjata terhadap satu regu Patroli bermotor yang terdiri atas
sembilan Personel Brimob Polda Sulawesi Tengah .
Sementara itu, sekitar 200 personel Brimob yang disiagakan di desa Kalora masih terus melakukan penyisiran untuk mencari keberadaan para pelaku yang di duga berjumlah sedikitnya sembilan hingga 15 orang.
Sabtu pagi (22/12), Tim Inafis Polda Sulawesi Tengah dan Identifikasi Forensik Polres Poso menggelar kegiatan Pra Rekonstruksi di lokasi Kejadian. Dari Kegiatan Pra
Rekonstruksi itu polisi mengindentifikasikan penyerangan dengan senjata api terhadap sembilan anggota Brimob yang sedang berpatroli dengan lima kendaraan sepeda motor tersebut diperkirakan dilakukan dari enam titik lokasi penembakan dari arah hutan pada sisi bagian kiri Jalan Trans Sulawesi di Desa Kalora.
"Ternyata dari persiapan tadi ternyata ditemukan lagi titik penembakan baru jadi titik penembakan itu jadi enam, artinya enam ini memang tembakan yang diatas itu ada lima, ada satu yang titik tembakan dibawah, ada beberapa selongsong peluru terkumpul banyak disitu," jelas AKBP Eko Santo, Kapolres Poso.
Dalam penyerangan yang secara tiba tiba tersebut, tiga anggota Brimob tewas, tiga orang terluka dan yang lainnya selamat. Namun jumlah anggota Brimob yang tewas kembali bertambah dengan meninggalnya Briptu Eko Wijaya Sumarno di Rumah Sakit Umum Undata di Palu pada Sabtu Malam 22 Desember 2012 jam 23.15 waktu Indonesia
Tengah. Briptu Eko Wijaya Sumarno sebelumnya dirawat intensif karena terluka parah akibat dua lubang tembakan pada perut sebelah kiri dan luka robek dilengan kiri.
Sementara itu, sekitar 200 personel Brimob yang disiagakan di desa Kalora masih terus melakukan penyisiran untuk mencari keberadaan para pelaku yang di duga berjumlah sedikitnya sembilan hingga 15 orang.
Sabtu pagi (22/12), Tim Inafis Polda Sulawesi Tengah dan Identifikasi Forensik Polres Poso menggelar kegiatan Pra Rekonstruksi di lokasi Kejadian. Dari Kegiatan Pra
Rekonstruksi itu polisi mengindentifikasikan penyerangan dengan senjata api terhadap sembilan anggota Brimob yang sedang berpatroli dengan lima kendaraan sepeda motor tersebut diperkirakan dilakukan dari enam titik lokasi penembakan dari arah hutan pada sisi bagian kiri Jalan Trans Sulawesi di Desa Kalora.
"Ternyata dari persiapan tadi ternyata ditemukan lagi titik penembakan baru jadi titik penembakan itu jadi enam, artinya enam ini memang tembakan yang diatas itu ada lima, ada satu yang titik tembakan dibawah, ada beberapa selongsong peluru terkumpul banyak disitu," jelas AKBP Eko Santo, Kapolres Poso.
Dalam penyerangan yang secara tiba tiba tersebut, tiga anggota Brimob tewas, tiga orang terluka dan yang lainnya selamat. Namun jumlah anggota Brimob yang tewas kembali bertambah dengan meninggalnya Briptu Eko Wijaya Sumarno di Rumah Sakit Umum Undata di Palu pada Sabtu Malam 22 Desember 2012 jam 23.15 waktu Indonesia
Tengah. Briptu Eko Wijaya Sumarno sebelumnya dirawat intensif karena terluka parah akibat dua lubang tembakan pada perut sebelah kiri dan luka robek dilengan kiri.
voaindonesia.com