Selasa, 16 Oktober 2012

KEIMANAN YANG DI UJI

Di masa nabi-nabi terdahulu, sebelum diutusnya Nabi Muhammad SAW, ada seorang rahib yang
menghabiskan waktunya hanya untuk beribadah
kepada Allah di biaranya. Begitu gencarnya beribadah
sehingga ia mencapai derajad keimanan yang tinggi,
beberapa malaikat diijinkan Allah untuk
mengunjunginya pagi dan sore hari, untuk menanyakan keperluannya. Tetapi tidak ada yang dimintanya,
kecuali sekedar makanan dan minuman untuk bisa
membuatnya tetap kuat beribadah. Maka Allah
menumbuhkan pohon anggur di biaranya, yang
buahnya bisa dipetiknya setiap kali ia membutuhkan.
Jika merasa haus, ia cukup menadahkan tangan ke udara, maka akan mengucur air dari udara untuk
minumannya.


Tetapi tidak ada keimanan yang sebenarnya,

kecuali harus mengalami pengujian. Allah telah
berfirman dalam Al Qur’an Surat Al Ankabut ayat 2
dan 3, “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ‘Kami telah beriman’,
sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami
(Allah) telah menguji orang-orang yang sebelum
mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-
orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui
orang-orang yang dusta.”

Begitu juga yang terjadi pada sang rahib. Pada

suatu malam datang seorang wanita sangat cantik,
berseru di depan biaranya, “Wahai pendeta, saya
mohon pertolonganmu. Demi Tuhan yang engkau
sembah, berilah aku tempat bermalam karena
rumahku sangat jauh…!!”

Sebagai seseorang yang berakhlak mulia, segera

saja sang rahib berkata, “Naiklah, silahkan bermalam
di tempat ini!!”
Wanita itu masuk ke dalam biara. Mungkin
memang dikehendaki Allah untuk menjadi ‘batu
ujian’ bagi sang rahib, tiba-tiba ia merasakan cinta dan suka kepada sang rahib yang tampak sangat
sederhana tetapi menenangkan itu, perasaan gairah
yang menggelora seakan tidak tertahankan. Untuk
menarik perhatian dan membangkitkan nafsu sang
rahib, wanita itu melepaskan semua pakaiannya,
kemudian berlenggak-lenggok di depannya.

Sang rahib segera menutup matanya dengan

kedua tangannya, dan berkata, “Kenakanlah kembali
pakaianmu, janganlah telanjang!!”


Wanita itu berkata, “Saya sangat ingin

bersenang-senang denganmu malam ini!!”

Bagaimanapun juga sang rahib itu masih lelaki yang normal. Nafsunya terbangkitkan ketika sepintas

melihat keindahan tubuh dan mendengar keinginan
wanita itu, karena itu terjadi perdebatan di dalam
dirinya, antara akal sehat (kalbu)-nya dan nafsunya.
Dan dengan kehendak Allah, wanita itu bisa
‘mendengarkan’ perdebatan tersebut.

Akal sehatnya berkata, “Bertaqwalah kepada

Allah!!”

Sang nafsu berkata, “Ini kesempatan emas,

kapan lagi engkau bisa bersenang-senang dengan
seorang wanita yang secantik ini!!”

Akal sehatnya berkata, “Celaka dirimu, engkau akan menghilangkan ibadahku, dan akan merasakan

kepadaku pakaian aspal dari neraka. Aku khawatirkan
atasmu siksaan api neraka yang takkan pernah padam,
siksaan yang tidak pernah terhenti, bahkan lebih berat
dari semua itu, aku sangat takut akan kemurkaan Allah,
dan kehilangan keridhaan-Nya…!!”


Tetapi sang nafsu terus saja merayunya untuk

mau melayani keinginan wanita cantik itu. Ia terus
merengek-rengek seperti anak kecil yang minta
dibelikan es oleh ibunya. Akal sehatnya hampir tak
mampu lagi mencegah rengekan sang nafsu itu. Maka
sang rahib, yakni akal sehatnya, berkata kepada nafsunya, “Kini engkau semakin kuat saja, baiklah
kalau begitu!! Aku akan mencoba dirimu dengan api
yang kecil, jika engkau memang kuat menahannya, aku
akan memenuhi keinginanmu memuaskan dirimu
dengan wanita cantik ini!!”


Lalu sang rahib mengisikan minyak pada lampunya, dan membesarkan nyalanya. Sementara itu

sang wanita cantik, yang bisa ‘mengikuti’
percakapan dalam diri sang rahib tampak was-was dan
khawatir. Benar saja yang dikhawatirkan, sang rahib
memasukkan jari-jari tangannya ke dalam api. Pertama
ibu jarinya terbakar, kemudian telunjuk, menyusul kemudian jari jemarinya yang lain. Melihat
pemandangan yang mengerikan itu, sang wanita tak
kuat menahan perasaannya. Antara tidak tega dan
mungkin ketakutan akan siksa neraka sebagaimana
digambarkan oleh akal sehat sang rahib, kemudian ia
menjerit keras sekali, begitu kerasnya hingga jantungnya berhenti berdetak dan ia meninggal
seketika.


Begitu melihat wanita itu mati, nafsunya segera

saja padam. Sang rahib menutupi jenazah wanita itu
dengan kain dan ia mematikan lampunya. Tanpa
memperdulikan tangannya yang sakit akibat terbakar, sang rahib meneruskan shalat dan ibadahnya.
Keesokan harinya, Iblis yang menjelma menjadi
salah seorang penduduk kampung itu menyebarkan
berita kalau sang rahib telah berzina dan membunuh
wanita yang dizinainya. Kabar itu sampai di telinga
sang raja, yang segera saja mendatangi sanga rahib beserta pengawal dan bala tentaranya. Sampai di biara,
sang raja berkata, “Wahai rahib, dimanakah Fulanah
binti Fulan (yakni wanita cantik itu) ??”


Rahib berkata, “Ia ada di dalam biara!!”


Raja berkata, “Suruhlah ia keluar!!”


Rahib berkata, “Ia telah mati!!”

Raja berkata dengan murka, “Biadab sekali
engkau ini, tidak cukup engkau menzinainya, bahkan
engkau membunuhnya setelah itu!!”

Maka raja memerintahkan pengawalnya untuk

menangkap dan mengikat sang rahib, tanpa mau
mendengarkan alasan dan penjelasannya lebih lanjut. Mungkin fitnah yang disebarkan oleh iblis yang merupa
sebagai penduduk kampung itu begitu hebatnya,
sehingga sang raja tidak lagi mau mendengar
penjelasan peristiwa itu dari sisi sang rahib. Mereka
membawanya ke alun-alun dimana hukuman biasa
dilaksanakan, jenazah wanita itu dibawa serta seolah- olah sebagai saksi atas kejahatan yang dilakukan
kepadanya.


Dengan kaki, tangan dan leher terikat, sang

algojo meletakkan gergaji di atas kepalanya. Ketika
gergaji mulai membelah batok kepalanya, sang rahib
sempat mengeluh pelan. Seketika itu Allah memerintahkan Malaikat Jibril turun ke bumi, sambil
berfirman, “Katakan kepada rahib itu, janganlah
mengeluh untuk kedua kalinya, karena sesungguhnya
Aku melihat semua itu. Katakan juga kepadanya bahwa
kesabarannya (sejak ia digoda sang wanita cantik
hingga saat itu), telah membuat penduduk langit menangis, begitu juga dengan hamalatul arsy (malaikat
penyangga arsy). Demi kemuliaan dan kebesaran-Ku,
jika engkau mengeluh sekali lagi, tentulah akan Aku
binasakan langit dan Aku longsorkan bumi!!”

Jibril segera turun dan menyampaikan firman

Allah tersebut, maka sang rahib menahan dirinya untuk tidak mengeluh, sesakit apapun yang dirasakannya. Ia
tidak ingin menjadi penyebab kemurkaan Allah,
sehingga alam semesta ini hancur. Mulutnya terus
mengucap dzikr dan istighfar hingga akhirnya malaikat
maut menjemputnya.

Setelah sang rahib wafat, dan banyak sekali orang yang menghinakan dirinya, Allah berkenan

mengembalikan ruh sang wanita itu untuk sesaat.
Seketika itu sang wanita bangun, yang membuat orang-
orang di sekitarnya, termasuk raja dan para pengawal
serta bala tentaranya terkejut dan ketakutan. Wanita itu
berkata, “Demi Allah, rahib itu teraniaya, dia tidak berzina denganku dan tidak pula dia membunuhku….”

Kemudian wanita itu menceritakan secara

lengkap peristiwa yang dialaminya, dan ia menutup
perkataannya dengan kalimat, “…kalau kalian tidak
percaya, periksalah tangannya yang dalam keadaan
terbakar!!”
Setelah itu sang wanita meninggal lagi. Mereka
segera memeriksa tangan sang rahib, dan benar
seperti yang dikatakan wanita tersebut. Mereka
menyesal telah bersikap gegabah, sang raja berkata,
“Andaikan kami mengetahui yang sebenarnya,
tentulah kami tidak akan menggergaji engkau!!”
Mereka segera merawat dua jenazah tersebut
dan menguburkannya dalam satu lubang. Setelah tanah
mulai menutupi jenazah keduanya, tercium bau harum
kasturi keluar dari lubang kubur tersebut. Kemudian
terdengar hatif (suara tanpa wujud), “Allah telah
menegakkan mizan (timbangan) dan mempersaksikan kepada para malaikat-Nya : Aku persaksikan kepada
kalian semua, bahwa Aku telah mengawinkan mereka
dan juga (mengawinkan rahib itu) dengan limapuluh
bidadari di surga Firdaus. Demikian itulah balasan bagi
orang-orang yang selalu waspada dan bersabar di
jalan-Ku!!”

------------------

Skian kisah yang arli sampaikan pada saudara semua, smoga qt mengambil hikmah atas pelajajaran trsbt...

Smoga rahmat dan ridho allah tercurahkan buat qt semuaa..


^,~ tingggg.......!!!

TOTAL PENAYANGAN

Recent Posts

Recent Posts

Chrome Pointer

SARAN DAN KRITIK