Rabu, 17 Oktober 2012

TRAGEDI POSO

TRAGEDI POSO I Desember 1998 Kerusuhan yang bernuansa sara tersebut dipicu oeh perkelahian pemuda kristen (mabuk) dan Islam Dikabarkan bahwa pemuda Islam tersebut d.itemukan tewas di halaman masjid. Esoknya massa telah berkumpul dan saling baku hantam. Pasar sentral Poso terbakar dan sebagian rumah penduduk ikut dibakar masa. Massa kristen yang disponsori oleh Herman Parimo mendatangkan massa dari luar kota Poso ( daerah lereng gunung ), akan tetapi serangan mereka dapat di halang bahkan dalam Tragedi I ini massa Kristen menyerah dfan terjadi kesepakatan damai. Dua sponsor utama Herman Parimo dan Akfar Patonga (adik Bupati) dimejahijaukan akan tetapi Yahya Patiro (Kristen) tidak diadili bahkan menduduki jabatan baru dari Sekwilda Tk.II menjadi Assisten Sekwilda Tk.I sehingga ummat Islam tidak puas.




TRAGEDI POSO II Pemicu , pekelahian pemuda Kristen dan Islam yang diikuti aksi pembakaran rumah-rumah penduduk. Warga Poso melakukan exsodus ke Palu Pariugi, Tentena dan gunung-gunung. Tejadi Kesepakan Damai dan orang Kristen meminta perlindungan


TRAGEDI POSO III Poso Part III diawali dengan penyerangan sekelompok orang ( 15 orang ) yang berpakaian ala ninja pada tanggal 23-5-2000 dini hari. Peristiwa ini menewaskan 3 orang yang bernama Serma Polisi Kamaruddin Ali (47), Abdul Syukur (40 ) dan Baba ( 60 ). Dan 7 orang mengalami luka ringan dan satu orang luka berat. Akibat serangan ini massa Islam turun dan mengejar para penyerang tersebut. Tanggal 24-5-2000 Para penyerang berlindung di komplek Gereja Katholik Moengko Baru Akirnya massa (Islam) dapat menangkap tiga ninja dan menghakiminya serta membakar komplek gereja dan beberapa rumah yang ada disekitarnya. Tanggal 25-5-2000 Peristiwa pembakaran tersebut mengakibatkan kemarahan orang-orang kristen. Kota Poso di serang dari empat penjuru yang mengambil strategi pennyerangan hit and run. Masa yang berasal dari Lore Utara , Napu, Tentena dan sekitarnya membakar perkampungan(desa ) muslim. Massa Kristen mengurung kota Poso dengan cara memblokade jalur darat dengan menutup badan jalan dengan gelondongan kayu serta menghancurkan jembatan yang menghubungkan ke Kota Palu. Tanggal 25-5-2000 Satuan Intel Kodam dicegat massa Tentena dan berhasil merampas senjata. Warga Muslim kota Poso melakukan exsodus ke Ampana. Tanggal 26-5-2000 Pejabat Pemda Poso ikut mengungsi sehingga warga Poso yang berlindung di Kodim dan Polres Poso sempat Panik. Warga Ampana kota mengirim 500 misi perdamaian yang dipimpin Ustadz Abu Bakar Bahmid dan Ustadz Ar-Talamoa yang menyerukan kepada warga untuk menghentikan pertikaian. Tanggal 27-5-2000 Massa Muslim Palu berkumpul di Al-Khairat Palu. Tanggal 28-5-2000 Ribuan massa pelajar Islam Indonesia, PII, HMI, Laskar Mahasiswa, Mahasiswa STAIN, UNISMUH melakukan aksi demonstrasi ke Kantor DPRD Sulteng. Tanggal 29-5-2000 Beredar isu bahwa penyerang (Kristen) akan memasuki dan menguasai Kota Poso, kemudian warga muslim dalam Kota Poso mengadakan perlawanan, satuan Beimob dan TNI dari Korem 7 Wirabuana melakukan siaga penuh di Kota Poso. Tanggal 31-5-2000 Beredar isu bahwa pada hari Paskah Isa Al-Masih, ribuan massa akan kembali menyerang kota Poso dan akan membumihanguskannya. Jalan-jalan menuju Kota Poso diblokade oleh warga Kristen. Arus lalu lintas macet total dan bantuan massa serta logistik dari luar kota Poso tidak dapat masuk. Masaa Muslim mengungsi melalui laut ke Parigi dan ke Ampana. Sebuah mobil Ambulance dicegat massa Muslim di Desa Palawa Parigi yang disinyalir membawa senjata untuk massa Kristen di Kota Poso. Tanggal 31-5- 2000 Kerusuhan merembet keluar Kota Poso setidaknya 8 orang tewas dan ribuan orang luka-luka. Aksi bentrok itu terjadi sejak Sabtu pekan lalu di Desa Sepe, Batugincu, Silangka dan Toyado. Diduga kuat mereka yang tewas terkena senjata api. Di desa Saninora Poso Pesisir, aksi pembakaran rumah-rumah Muslim dilakukan oleh massa Kristen. Aksi serupa juga terjadi di desa Toini Ladangan, massa dari dua desa tersebut menggunkan senjata rakitan untuk menyerang Kelurahan Sayo. Tanggal 2-6-2000 Pasukan Brimob yang menjemput para pengungsi dihadang para kelompok penyerang Kristen. Tanggal 3-6-2000 Ribuan pengungsi Muslim ditampung di tempat darurat antara lain, Mess Pemda Tk. II Poso, di Kota Parigi, di Kota Ampana dan di perguruan Al-Khairat Palu serta pondok pesantren dan Masjid yang ada di Kota Palu dan Parigi. Massa Kristen telah menguasai kota Poso dan Poso Pesisir dan terus melakukan pembakaran terhadap rumah-rumah yang ditinggalkan oleh penduduk. Sebab Kerusuhan Poso Menurut kesaksian Pengungsi : Ibrahim dan Anto. Desember 1998. seorang pemuda Kristen bernama Roy Runtu yang sedang mabuk mengjar seoranng pemuda muslim yang ketika itu tengah membangunkan warga Muslim di Kelurahan Sayo untuk melakukan sahur. Sang pemuda muslim melarikan diri ke sebuah masjid (dekat pesantren), namun di tempat itu pula ia dipotong (tak jelas bagian tubuh mana yang dipotong). Pemuda musllim itu kemudian berteriak minta tolong. Mei 2000. Dedy seorang pemuda dari desa Kayamana tengah mengendarai motor Crystal pada malam hari tiba-tiba dihadang (disuruh berhenti) pemuda Kristen yang mabuk di Desa Lambogia. Dedy sempat melarikan diri dengan motornya namun terjatuh sehingga tubuhnya mengalami luka-luka. Kemudian Dedy melaporkan pada teman-temanya di desa Kayamana (suku Gorontalo), bahwa ia dipotong oleh pemuda kristen. Esoknya warga muslim mendatangi Desa Lambogia dan pada malamnya membakar + 400 rumah dan sebuah gereja. Medio Mei 2000. seorang Muslim dibunuh di Kelurahan Keley (Tentena) dengan dada terkena panah dan peluncur (ketapel). Setalah kejadian tersebut warga muslim di Poso gempar dan turun ke jalan. Pada hari Minggu shubuh tgl. 14 Mei, 13 orang (ninja) membunuh seorang polisi bernama Kamarudin. Kepala korban terputus dan otaknya terhambur. Korban lain, Baba, dicincang dan dibuang di selokan. Berita dari Amir (ikut perang ) di Poso 4 Juni 2000, diterima hari Senin jam 16.00 seorang muslim (Hendra sultan Haji Panyae) dibunuh (dipotong ) di Kelurahan Moengko Baru di Hotel Kartika. Korban tidur berempat dengan temannya. Pelaku pembunuhan akhirnya ditangkap oleh massa muslim dan dicincang. Masih berita dari Amir jam 09.00 pagi, beliau mendengar dari Kepolisian Poso bahwa ada 30 mayat yang dihanyutkan di sungai poso. Source : Pos Keadilan Peduli Ummat Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh (DI-06/06/00)

TOTAL PENAYANGAN

Recent Posts

Recent Posts

Chrome Pointer

SARAN DAN KRITIK