Jumat, 09 November 2012

Qadha Dan Qadar


1.1. Pengertian Qadha Dan Qadar

1.1.1. Pengertian Qadha
Qadha menurut bahasa yaitu hukum, ketetapan, pemerintah, kehendak, pemberitahuan, dan penciptaan. Sedangkan menurut istilah, qadha ialah ketetapan Allah SWT sejak zaman Azali sesuai dengan iradah-Nya, tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk ciptaan-Nya

1.1.2. Pengertian Qadar
Qadar menurut bahasa yaitu kepastian, peraturan, dan ukuran. Sedangkan menurut istilah, qadar adalah perwujudan atau kenyataan ketetapan Allah SWT terhadap semua makhluk dalam kadar dan berbentuk tertentu sesuai dengan iradah-Nya.

1.2. Hubungan Antara Qadha Dan Qadar
Qadha dan qadar selalu berhubungan erat. Qadha adalah ketentuan, hukum atau rencana Allah SWT sejak zaman Azali. Sedangkan qadar adalah kenyataan dari ketentuan atau hukum Allah SWT. Jadi hubungan antara qadha dan qadar ibarat rencana dan perbuatan.
Perbuatan Allah SWT berupa qadar-Nya selalu sesuai dengan ketentuan. Di dalam surat Al-Hijr ayat 21 Allah SWT berfirman :Dan tidak sesuatupun melainkan disisi kami-lah khazanahnya, dan kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu”.
Orang kadang-kadang menggunakan istilah qadha dan qadar dengan satu istilah, yaitu qadar atau takdir. Jika ada orang terkena musibah, lalu orang tersebut mengatakan, ”sudah takdir”, maksudnya qadha dan qadar.

1.3. Kewajiban Beriman Kepada Qadha Dan Qadar
Kita harus yakin dengan sepenuh hati bahwa segala sesuatu yang terjadi kepada diri kita, baik yang baik maupun yang buruk adalah kehendak Allah SWT. Sebagai seorang yang beriman, kita mesti ikhlas menerima segala ketentuan Allah SWT atas apa yang telah ditentukannya kepada diri kita.
Di dalam sebuah hadits qudsi, Rosulullah SAW bersabda yang artinya: 
Barangsiapa yang tidak ridha dengan qadha-Ku dan qadar-Ku, dan tidak sabar terhadap bencana-Ku yang aku timpakan atasnya, maka hendaklah mencari Tuhan selain Aku. (H.R.Tabrani)
Takdir Allah SWT merupakan iradah atau kehendak Allah SWT. Oleh sebab itu takdir tidak selalu sesuai dengan keinginan kita. Tatkala takdir atas diri kita sesuai dengan keinginan kita, hendaklah kita beresyukur karena hal itu merupakan nikmat yang diberikan Allah SWT kepada kita. Ketika takdir yang kita alami tidak menyenangkan atau merupakan musibah, maka hendaklah kita terima dengan sabar dan ikhlas. Kita harus yakin, bahwa di balik musibah itu ada hikmah yang terkadang kita belum mengetahuinya. Allah SWT maha mengetahui atas apa yang diperbuatnya.

1.4. Macam-macam Takdir

1.4.1. Takdir Mua’llaq
Takdir mua’llaq yaitu takdir yang erat kaitannya dengan ikhtiar manusia. Sebagai contoh yaitu orang yang memiliki cita-cita. Dan untuk mencapai cita-citanya tersebut dia terus menerus berusaha agar cita-citanya tersebut tercapai, dan kemudian apa yang dia cita-citakan tercapai. Dalam hal ini Allah SWT berfirman : “……Sesungguhnya Allah SWT tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan mereka sendiri……”
(Q.S. Ar-Rad : 11)

1.4.2. Takdir Mubram
Takdir mubram takdir yang terjadi pada diri manusia dan tidak dapat diusahakan atau tidak dapat di tawar-tawar lagi oleh manusia. Contoh. Ada orang yang dilahirkan dengan mata sipit , atau dilahirkan dengan kulit hitam sedangkan ibu dan bapaknya kulit putih dan sebagainya.   


TOTAL PENAYANGAN

Recent Posts

Recent Posts

Chrome Pointer

SARAN DAN KRITIK