Oleh: Syamsul Huda
rang
pintar adalah seseorang yang berkeinginan untuk selalu maju dan lepas
dari sifat kebodohan agar terhindar atau selamat dari kerusakan dan
tepat dalam melaksanakan ibadah kepada sang Khalik. ketahuilah
bahwasanya ilmu dan ibadah mutiara yang sangat berharga. Maka
dari pada itu kita diciptakan, para utusan di utus, langit, bumi dan
seisinya tuhan menciptakan, itu semua karena adanya ilmu dan senantiasa
beribadah kepadaNya. Allah berfirman:
Artinya: Allah-lah
yang mencitakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah
berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah maha kuasa atas
segala sesuatu dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.(QS:AHTHALAQ).
Sedangkan ayat yang menjelaskan ibadah. Allah berfirman:
Artinya: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-ku.(Q.S az-Zariyat. 51-56.
Sangat jelas ayat tersebut atas mulyanya ilmu (pentingnya ilmu) terutama ilmu tauhid (Ke-Esahan tuhan), derajat
disisi Allah yang di nilai hanyalah orang yang berilmu. Orang berilmu
bukan berarti hanya sekedar mengetahui akan tetapi untuk diamalkan,
karena ujung-ujungnya orang berilmu adalah amal, sedangkan amal adalah
buah daripada ilmu. Hidup di dunia ini kalau dihiasi dengan ilmu maka
akan semakin tinggi derajatnya disisi Allah baik di dunia lebih-lebih
diakhirat.Barang siapa memperolehnya
maka sangat beruntung, dan barang siapa tidak memperolehnya maka
kerugian dan kesesatan yang didapat. ilmu lebih utama dari pada amal
sebab kemulyaan ilmu adalah karena adanya mengetahui, dan sedangkan amal
tanpa ilmu tidak dinamakan amal bahkan ditolak dam batil oleh karena
itu ilmu dan amal harus bersamaan.
Anjuran
untuk memiliki ilmu dan senantiasa beribadah dan senantiasa
menyibukkkan diri untuk melakukannya. Ketahuilah selain keduanya adalah
suatu pekerjaan batil yang tidak ada nilainya (sia-sia).apabila kita
sudah mengetahuinya, bahwa ilmu adalah paling mulianya ibadah. Oleh
karena itu nabi menegaskan “keutamaan oang alim dan ahli ibadah itu
seperti keutamaanku atas seseorang yang sangat dekat dari ummatku”. Yang
dimaksud dengan keutamaanku adalah memperoleh pahala yang sangat banyak yang mana Allah memberikan kepada
derajat hambanya yang tinggi disurga kelak.
Ilmu
adalah seperti perumpamaan batang kayu sedangkan ibadah adalah seperti
perumpamaan buah, jadi batang kayu adalah lebih mulya dari pada buah
karena batang kayu adalah asalnya (dasarnya). Akan tetapi tidak ada
manfaatnya batang kayu tersebut kalau tidak ada buahnya, begitu juga
perumpamaan orang berilmu, itu tidak ada gunanya dan merugi kalau tidak diamalkan dan tidak senantiasa melakukan ibadah (beramal baik).
Ibadah
termasuk amalan fisik sekaligus terpadu dengan amalan batin yang bisa
mempengaruhi keimanan seseorang kepada Allah. Jadi sangat penting sekali
bagi orang yang beriman untuk menjaganya dan senantiasa
melaksanakan.Sebenarnya tujuan hidup di dunia ini hanya untuk beribadah
kepada Allah dengan penuh keihklasan dan semata-mata murni karena Allah.
Beribadah Kepada Allah adalah salah satu bentuk rasa syukur
kita atas semua nikmat yang telah diberikan, sehingga sepantasnya kita
untuk senantiasa melaksanakan ibadah secara ihklas dan konsisten. Ibadah
adalah salah satu bentuk ketaatan seseorang kepada sang kholik dan
kerendahan hati seseorang atas semua kekurangan yang ada pada
dirinya,dan sekaligus suatu kebutuhan yang harus dijalaninya.Allah tidak
butuh kepada amal ibadah hambanya akan tetapi kita yang butuh.Bentuk
ibadah ada yang Fertikal (hubungan mahkluk dan Allah) dan ada juga
Horisontal (antar sesama mahkluk) semuanya itu kalau dijalani dengan
benar maka kita akan menjadi mahkluk terhormat dan diangkat derajatnya
disisi-Nya. Semua amal yang mengandung manfaat dan bernilai baik itu
dikatagorikan ibadah, itu tergantung niat jika perbuatan tersebut di
minati murni mencari keridloan Allah semata.
Sebagai
umat Rasullah tentunya kita tidak akan berpikir panjang, kita harus
senantiasa melakukan ibadah dan selalu berpikir bagaimana kita selalu
merubah sikap dan prilaku untuk mencendrungkan diri
melakukannya.Tentunya itu harus diiringi
dengan ilmu (selalu berusaha dan senanntiasa mencarinya) tidak mungkin
bisa berubah prilaku seseorang kalau tidak didasari dengan ilmu.
Kecendrungan untuk senantisa mencari ilmu, itu adalah sebaik-baik
manusia sebab mereka tahu manfaat dan mudloratnya perbuatan atau amalan
tanpa di dasari ilmu.[]