The Assoiciation of Chartered Certified Accountant (ACCA) dan KPMG
telah menyerukan kerjasama yang lebih besar antara IASB (International
Accounting Standard Board) dan regulator keuangan islam seperti AAOIFI
untuk memastikan keseragaman dalam pelaporan keuangan lembaga keuangan
islam.
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan
bersama, ACCA dan KPMG juga mendesak otoritas akuntansi global dan
industri keuangan islam untuk berkolaborasi untuk mengembangkan pedoman,
standar, dan mendidik komunitas investor pada isu-isu kunci yang ada di
dalam industri.
Samer Hijazi, seorang direktur di
praktik jasa keuangan KPMG mengatakan bahwa: "Industri keuangan Islam
telah mencapai tahap baru yang lebih matang. Karena IASB berusaha untuk
mendirikan IFRS (International Financial Reporting Standards) sebagai
satu-satunya standar pelaporan keuangan global yang berkualitas tinggi,
sekarang adalah waktu yang tepat untuk mempertimbangkan bagaimana
keuangan Islam sesuai dalam kerangka kerja global."
Aziz Tayyebi, kepala pengembangan
internasional di ACCA dan ahli dalam keuangan Islam, juga mengatakan
bahwa di antara tantangan utama yang dihadapi keuangan Islam dan penentu
standar global adalah perbedaan dalam pelaporan oleh lembaga keuangan
Islam di berbagai negara.
Dia mencatat bahwa ini menciptakan
ketidakpastian tidak hanya di kalangan lembaga syariah, tetapi juga
dengan pesaing mereka dari bank-bank konvensional. "Jika mereka tetap
kompetitif dengan rekan-rekan konvensional, laporan keuangan mereka
harus sebanding," katanya
Laporan ACCA-KPMG juga menunjukkan bahwa
IASB mempertimbangkan untuk menerbitkan pedoman penerapan IFRS untuk
beberapa produk keuangan Islam yang ditawarkan oleh bank syariah dan
konvensional, dan adanya pengungkapan tambahan yang bisa dibuat untuk
stakeholder yang ingin mencari informasi tentang operasional syariah di
suatu entitas.
Hal ini juga mendesak IASB untuk bekerja
dengan AAOIFI untuk menilai kesenjangan antara IFRS dan standar
akuntansi Islam, dan menyarankan untuk review terminologi yang digunakan
dalam IFRS, seperti bunga, dengan adanya kemungkinan untuk amandemen.
Sumber : www.islamicfinancenews.com