Sabtu, 08 Desember 2012

Nuansa Eksotis Alam Pantai Karampuang Sinjai


TIDAK banyak obyek wisata pantai yang benar-benar berpadu dengan alam. Namun, hal ini setidaknya bisa ditemukan di Pantai Karampuang Desa Pattongko Kecamatan Sinjai Timur. Pantai yang terletak sekira 18 kilometer dari pusat Kota Sinjai tersebut menyimpan panorama alam pantai yang indah. Dengan keindahan itu, pengunjung dapat menghabiskan waktu berakhir pekan bersama keluarga di tempat ini. Suguhan keindahan ini pun terpampang sepanjang sekira 1,5 kilometer. Bebatuan kecil pada pinggiran pantai menambah daya tarik tersendiri. Bebatuan kecil ini seringkali dijadikan teman bermain sambil menyaksikan deru ombak dan angin yang bertiup dari pepohonan rindang di pinggir pantai.

--------------------------------

Mengunjungi tempat ini juga tidak terlalu menyulitkan. Akses jalan sudah cukup baik meskipun tentu masih perlu pembenahan lagi. Namun, hal yang paling pokok lantaran suasana alamnya yang sangat mengesankan. Pengunjung dapat bersantai di bawah jejeran pohon kelapa yang ada di tepi pantai sambil menatap jauh ke samudra. Sungguh memberikan petualangan batin yang tidak akan terlupakan. Berjalan menyusuri pantai atau sekadar bercengkarama dengan keluarga atau teman dalam hempasan angin segar berpadu keindahan pantai adalah jaminannya.

Itu sebabnya pantai ini dalam beberapa tahun terakhir mulai di lirik pencinta wisata pantai. Meskipun memang belum diketahui khalayak luas, namun setidaknya pantai ini mulai ramai dikunjungi baik warga Sinjai maupun warga dari kabupaten tetangga seperti Bulukumba dan Bone. Waktu paling ramai pada Sabtu dan Minggu. Remaja pun sangat senang mendatangi lokasi ini karena tidak harus berpanas-panasan meskipun tepat berada di tepi pantai. Selain itu, juga tenang karena jalur menuju lokasi ini adalah jalur alternatif alias bukan jalan poros utama untuk keluar masuk Sinjai.

Kelebihan yang sangat eksotik pada obyek wisata ini lantaran tepat di belakang pantai adalah wilayah perkebunan warga. Dengan begitu, pemandangan alami sangat terasa. Udara sejuk pun tidak terbantahkan adalah suguhan istimewanya. Ini yang tidak mudah ditemukan di daerah lainnya. Warga yang bolak balik menuju kebunnya dengan cangkul yang berpapasan dengan nelayan sambil menenteng jaring dan pancingnya memberi pemandangan tersendiri. Wajar memang, karena warga yang bermukin di sekitar wilayah ini kadang-kadang berprofesi ganda. Selain jadi nelayan juga berkebun.

Pantai ini menjanjikan panorama alami dan menjadi aset daerah yang tidak terhitung nilainya. Pantainya bersih dan warga yang ada disekitarnya ramah. Dua syarat mutlak wisata pantai yang akan membuat pencinta pantai tergiur mendatangi tempat ini. Apalagi nuansa alaminya benar-benar terasa. Mulai pagi hingga sore hari pancaran alaminya tetap terasa. Meskipun suasana ini akan semakin menyentuh sisi rasa akan alam jika mendatanginya pada sore hari. Betapa tidak selain mendengarkan deru ombak juga akan terdengar siul-siul burung yang beterbangan di perkebunan warga.

Salah seorang pengunjung Raisa yang ditemui jujur mengagumi pantai ini. Raisa yang kebetulan berwisata di tempat ini saat sedang mengikuti MTQ perwakilan Sidrap mengakui keindahannya. Katanya, pantai Karampuang ini bersih dan berbeda dengan pantai lain yang pernah didatanginya. Meskipun menurutnya, pantai ini tidak menghadirkan taburan pasir putih yang kerap menjadi incaran untuk berwisata, namun hal tersebut terbalas dengan keunikan alamnya. Seketika itu, menurut Raisa perhatian akan beralih menikmati eksotisme alam tersebut. "Itu kelebihan pantai ini. Kalau masih ada waktu saya ingin datang lagi," ucapnya.

Kepala Desa Pattongko yang juga ditemui, Sultan mengatakan bahwa memang sejak dirinya menjabat Kades di daerah ini dirinya mencoba mengembangakannya. Pasalanya, Sultan menilai ada nilai lebih dari obyek wisata ini. Khususnya soal suguhan alamnya yang dinilai sangat menarik. Panjang pantainya juga mendukung sebagai salah satu tujuan wisata. Untuk itu, dia seringkali meminta kepada warga yang bermukim tidak jauh dari tempat ini untuk menjaga kebersihan pantai. Selain itu, tidak merusak panorama alam yang akan menjadi nilai jual dari kawasan wisata ini.

Kendati demikian, dia juga mengakui bahwa ancaman kerusakan panorama alam hanya jika datang musim kemarau. Apalagi jika disertai dengan angin kencang. Pasalnya, pepohonan yang ada disekitar pantai tidak jarang tumbang akibat tidak mampu menahan badai. Namun, meski begitu dirinya mengaku cukup senang karena pengunjung tetap berdatangan khususnya pada hari libur. Pelajar juga kata dia, sering sekali memenuhi daerah wisata ini sehingga saat sore hari atau saat pulang sekolah kerap ramai dengan pengunjung. "Kecuali dari daerah lain nanti hari minggu atau hari libur," ungkapnya.

Sekedar informasi Sinjai memang memiliki banyak obyek wisata yang sangat potensial. Hanya saja, pada ajang MTQ ke 27, panitia lokal memilih Pantai Karampuang Pattongko untuk dijadikan sebagai lokasi wisata para peserta. Tujuannya, untuk memperkenalkan obyek wisata ini kepada warga dari kabupaten lain. Ribuan peserta MTQ tampak memadati kawasan wisata ini dan memberikan apresiasi. Bagi para peserta MTQ ini, Pantai Karampuang menyimpan cerita tersendiri dalam menatap keindahan pantai. "Tinggal ini dikomunikasikan terus ke warga luar Sinjai agar lebih cepat dikenal," kata pengunjung lainnya.


BERSANTAI SAMBIL MENATAP PULAU SEMBILAN 

DUDUK di tepi pantai Karampuang sambil melempar pandangan ke laut akan menghadirkan sebuah pemandangan yang sungguh mengasikkan. Yah, apalagi kalau bukan gugusan pulau sembilan yang mampu terlihat dengan jelas dari tempat ini. Deretan beberapa pulau pada salah satu kecamatan di Sinjai tersebut membuat pengunjung kadang lupa untuk mengalihkan pandangan sejenak. Sebagian pengunjung pun memilih mengabadikan pulau diseberang tersebut dengan sebuah kamera. Memandangi pulau tersebut seakan membawa angan untuk mendekatinya.

Pantas saja, di Pulau Sembilang memang ada suguhan alam yang juga tidak kalah menariknya. Itu sebabnya, saat duduk di tempat ini, angan tersebut yang akan terbang dan mencoba berbicara dengan gugusan gunung itu. Inilah kelebihan yang dimiliki pantai Karampuang. Memberi suasan keindahan pada sisi alam baik dari yang terjangkau dengan fisik maupun yang terjangkau dengan angan. Betapa tidak, pulau sembilan seperti lahir dari tengah lautan dan menjorok ke atas seakan melambaikan tangannya dan menyapa pengunjung pada obyek wisata ini.

Tidak hanya itu, pada sisi lainnya juga terlihat gunung Kecamatan Kindang Bulukumba. Dari pantai ini juga sangat terlihat jelas dan sekaligus menjadi penanda jika Sinjai hanya dibatasi gunung dengan kabupaten yang dikenal dengan Butta Panrita Lopi tersebut. Semua keunikan ini yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari panorama alam Pantai Karampuang yang terletak pada wilayah sebelah timur Sinjai ini. Datang di Sinjai tidak ada salahnya mengunjungi kawasan wisata ini sejenak sambil mengarungi sisi dalam kabupaten berslogan bersatu ini. "Pantai Karampuang itu memang cukup indah," kata Muhannis salah seorang tokoh adat di daerah ini.

Menurut Muhannis mendatangi Pantai Karampuang itu seperti bertemu dengan seseorang yang akan menemani pengunjung mengitari keindahan alam. Ini karena obyek wisata ini laksana mengajak pengunjung untuk melihat alamnya. Dia laksana bercerita dengan suasana alaminya. Pulau Sembilan khususnya Pulau Burung Lohe yang terlihat dengan jelas di pantai ini membuat susana batin semakin bergairah. Apalagi dengan pepohonan rindang yang ada di tepi pantai. Dengan begitu, tidak perlu khawatir kepanasan. Apalagi perkebunan di belakang pantai siap mensuplai oksigen ke tepi pantai. "Makanya kalau dibandingkan Pantai Ujung Kupang, Karampuang masih lebih unggul," katanya.

Kondisi ini juga diakui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kebudayaan dan Kepariwisataan (Diskominfo Budpar) Sinjai, Ahmad Suhaemi. Menurutnya, obyek wisata ini sangat memungkinkan untuk menjadi kawasan wisata andalan. Selain saat ini sudah ada Taman Purbakala Batu Gojeng. Dia juga mengaku takjub dengan suasananya. Meskipun bukan hamparan pasir putih namun, ada suasa berbeda saat berada di tempat ini. Itu juga sebabnya, jika ada tamu yang datang di Sinjai, dirinya sering sekali merekomendasikan agar datang di tempat ini.

Ahmad Suhaemi juga menyebut panjang pantai sebagai salah satu daya tariknya. Bahkan dia menyebut kemungkinan ada sekira dua kilometer panjang pantai ini dengan pantai yang bersih dan semuanya tumbuh pepohonan. Sebagian sisi ada yang berisi bebatuan, tetapi pada sisi lainnya adalah hamparan pasir yang disentuh ujung ombak. Berada di lokasi ini menurutnya adalah keasyikan yang tidak bisa diwakilkan dengan hal lain. Wilayah ini juga tenang. "Di sini pengunjung bisa memanjakan diri dengan bermain air di laut, bermain dengan kepingan batu kecil, dan bercengkarama dengan udara segar pepohonan," ucapnya meyakinkan.

SARANA PENUNJANG MASIH MINIM 

SOAL alamnya sudah tidak perlu diragukan lagi. Susana masyarakatnya juga sudah bisa menjadi garansi ketenangan berada di obyek wisata ini. Tinggal, soal sarana penunjangnya yang masih sangat minim. Belum ada semacam gazebo atau tempat khusus yang bisa menambah daya tarik pengunjung. Pantai ini masih sangat bergantung pada panorama alamnya saja. Padahal, panorama alam yang eksotik ini akan lebih terasa lagi jika ada sentuhan sarana penunjang. Tampaknya, memang pantai ini belum mendapat perhatian penuh pemerintah setempat untuk menjadikan sebagai aset daerah yang kelak bisa menjadi pemicu peningkatan ekonomi masyarakat.

Salah seorang warga Sinjai, Zaenal mengatakan bahwa untuk mengangkat pariwisata di daerah ini hanya bisa dilakukan jika ada perhatian pada pengembangan fasilitas pendukung. Saat ini menurutnya, kondisi alam akan rusak jika tidak ada perhatian untuk melestarikannya. Terlebih soal faslitas tidak bisa dipungkiri merupakan cara untuk memancing pengunjung datang. Pasalnya, setiap pengunjung wisata pada dasarnya mencari kenyamanan saat berada di daerah tersebut. Dan, salah satu syarat untuk memenuhi standar kenyamanan ini adalah tersedianya fasilitas yang memadai.

Khusus di Pantai Karampuang, kata dia, hal pokok yang harus dilakukan adalah membuatkan sarana bersantai bagi pengunjung. Selain itu, perlu dibangun tanggul untuk menghindari terkikisnya pantai. Hal ini dibutuhkan sebagai salah satu cara untuk mempertahankan keindahan pantai ini dalam waktu yang lama. Terlebih melihat animo masyarakat untuk mengunjungi daerah ini yang semakin meningkat. "Hal ini tentu menjadi pintu masuk untuk menjadikan daerah ini sebagai jualan obyek wisata Sinjai. Hanya dengan cara seperti ini Sinjai bisa menjadi daerah kunjungan," katanya.

Sementara itu, Kepala Diskominfo Budpar Sinjai, Ahmad Suhaemi juga mengatakan bahwa dirinya memang mengakui sarana yang ada di lokasi ini masih sangat minim. Ini kata dia, tidak terlepas dari program pengembangannya yang memang belum dijadikan prioritas saat ini. Bahkan dia mengakui bahwa selama ini obyek wisata ini belum terpantau dengan baik sebagai salah satu andalan. Dia pun berharap akan segera memikirkan pengembangannya setelah melihat alamnya yang sangat menarik. Termasuk untuk membangun tanggul guna menghindari terkikisnya pantai disepakatinya.

Selain itu, Ahmad Suhaemi menyebut faktor promosi wisata juga menjadi penentu untuk keberlangsungan sebuah obyek wisata. Apalagi khusus pantai ini, yang perlu dipikirkan banyak hal yakni mulai pada lokasi parkiran kendaraan maupun lokasi untuk dijadikan Pedagang Kaki Lima (PKL) berjualan. Hal ini menurutnya, harus dipikirkan semua jika memang ada niat untuk menjadikan obyek wisata andalan. Saat ini, Ahmad Suhaemi menyebut baru beberapa obyek wisata yang mulai dilakukan pembenahan seperti Batu Gojeng, Air Terjun Kembar di Sinjai Selatan. "Selain itu masih banyak seperti air terjun tujuh susun di Kecamatan Tellulimpoe," katanya. 


 Oleh   Muhammad Arman

TOTAL PENAYANGAN

Recent Posts

Recent Posts

Chrome Pointer

SARAN DAN KRITIK