Rabu, 05 Desember 2012

Fenomena Aneh, Air Hujan “Darah” Gemparkan Aceh Selatan


Fenomena aneh berupa temuan  air hujan berwarna merah di rumah Tgk Muyus (50) dan
Tgk Samdani (47) warga desa setempat. (FOTO/Serambinews)

Laporan Taufik Zas | Aceh Selatan
Warga masyarakat Dusun Pasi Tuan Ilang, Desa Desa Sawang I Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Selatan, Minggu (10/5/2012) dini hari, sekira pukul 05.30 WIB, dikejutkan dengan turunnya air hujan berwarna merah di rumah Tgk Muyus (50) dan Tgk Samdani (47) warga desa setempat.

Fenomena aneh itu diketahui keduanya ketika melihat air hujan yang ditampung di dalam ember di cucuran rumah mereka ternyata berwarna tak lazim. Dalam sekejap temuan menghebohkan itupun menyebar ke masyarakat sekitar. Warga yang merasa penasaran pun langsung berduyun-duyun menyerbu rumah tersebut untuk menyaksikan langsung fenomena hujan merah dimaksud.

Warga melihat Air hujan berwarna merah yang ditampung di dalam ember
di rumah Tgk Muyus (50) dan Tgk Samdani (47) warga Dusun Pasi Tuan Ilang,
Desa Desa Sawang I, Kecamatan Sawang, Aceh Selatan, Minggu (10/5).

Pengakuan warga sekitar, kejadian aneh itu baru pertama kali terjadi di daerah tersebut kendatipun akhir-akhir ini hujan lebat disertai angin kencang terus mengguyur kawasan dimaksud.

“Baru kali ini kami melihat air hujan berwarna merah, sebelumnya kejadian seperti ini tidak pernah terjadi,” tutur salah seorang warga yang turut menyaksikan kejadian itu saat ditanyai wartawan.

Kapolsek Sawang, AKP Samsul Anwar yang dihubungi terpisah membenarkan dua rumah di Dusun Pasi Tuan Ilang, Desa Desa Sawang I Kecamatan Sawang, diguyur hujan berwarna merah.

“Benar air hujan di dua rumah itu berwarna merah, tapi bukan hujan darah,” jelasanya singkat.

Untuk diketahui, hujan berwarna merah ini juga pernah tercurah di India pada tahun 2001 lalu. Pada mulanya ilmuwan mengira hujan berwarna merah itu disebabkan oleh pasir gurun, namun para Ilmuwan menemukan sesuatu yang sangat mengejutkan, unsur merah di dalam air tersebut ternyata adalah sel hidup, namun di ketahui sel itu bukan berasal dari bumi.

Contoh air hujan tersebut pernah dibawa untuk diteliti oleh pemerintah India dan ilmuwan. Salah satu ilmuwan independen yang menelitinya adalah Godfrey Louis dan Santosh Kumara dari Universitas Mahatma Gandhi.

Mereka mengumpulkan lebih dari 120 laporan dari penduduk setempat dan mengumpulkan sampel air hujan merah dari wilayah sepanjang 100 km. Awalny mereka mengira bahwa partikel merah di dalam air adalah partikel pasir yang terbawa dari gurun Arab.
Hujan 'Darah' di Kerala, India | img:google.com
Karena hal ini pernah terjadi pada Juli 1968 dimana pasir dari gurun sahara terbawa angin hingga menyebabkan hujan merah di Inggris.

Namun mereka menemukan bahwa unsur merah di dalam air tersebut bukanlah butiran pasir, melainkan sel-sel yang hidup.

Komposisi sel tersebut terdiri dari 50% Karbon, 45% Oksigen dan 5% unsur lain seperti besi dan sodium, konsisten dengan komponen sel biologi lainnya, dan sel itu juga membelah diri. Sel itu memiliki diameter antara 3-10 mikrometer dengan dinding sel yang tebal dan memiliki variasi nanostruktur didalam membrannya. Namun tidak ada nukleus yang dapat diidentifikasi.
(*/serambinews.com)

TOTAL PENAYANGAN

Recent Posts

Recent Posts

Chrome Pointer

SARAN DAN KRITIK